Sunday, October 29, 2017

Review Gramps


REVIEW KING HASSAN
Note: Ini adalah pembahasan tentang Gramps dan dirinya di nasuverse, juga kalkulasi gameplay dia di FGO, mohon kesadarannya(bagi non-player & bagi pengunjung biasa)kalo ini akan sedikit berbeda dari kisahnya saat memasuki bagian nasuverse. Tambahan, kalo mau langsung baca bagian nasuverse, ketik CTRL + F, habis itu ketik "pembahasan nasuverse”
https://en.wikipedia.org/wiki/File:Hasan-e_Sabah,_rycina,_XIX_w.jpg
   Saya yakin banyak dari kita cuma tau soal Assassin, tapi ga tau siapa dia. Pengecualian buat anak MTS/MA yg pernah ada materi ini dan para penggila & penggali sejarah.
  Hassan-e Sabbāh (Hassan-i Sabbāh Persian: حسن صباح Hasan-e Sabbāh) atau Hassan al-Sabbāh (bahasa Arab: حسن الصباح Ḥasan aṣ-Ṣabbāḥ, sekitar 1034-1124) adalah misionaris Nizārī Ismā'īlary yang mengubah masyarakat di akhir abad ke-11 di jantung Pegunungan Alborz di Persia bagian utara. Dia kemudian merebut sebuah benteng gunung yang disebut Alamut. Dia mendirikan sebuah kelompok fedayeen yang anggotanya sering disebut sebagai Hashshashin, atau "Assassins".
  Hassan dianggap telah menulis sebuah otobiografi (yang tidak bertahan sampai sekarang/hilang/hancur). Namun tampaknya mendasari bagian pertama dari sebuah biografi Ismailiyah anonim yang berjudul Sargozasht-e Seyyednā (Persia: سرگذشت سیدنا), yang kemudian hanya diketahui dari kutipan yang dibuat oleh pengarang Persia. Hassan juga menulis sebuah risalah, dalam bahasa Persia, tentang doktrin ta'līm, yang disebut, al-Fusul al-arba'a. Teks ini tidak lagi ada, namun fragmen-fragmennya dikutip/diparafrasekan oleh al-Shahrastānī dan beberapa Sejarawan Persia.
https://en.wikipedia.org/wiki/File:Shiite_Calligraphy_symbolising
_Ali_as_Tiger_of_God.svg
   Informasi otobiografi yang mungkin ditemukan di Sargozasht-i Seyyednā adalah sumber utama untuk mengetahui latar belakang dan kehidupan awal Hassan. Menurutnya, Hassan-e Sabbāh lahir di kota Qom (Iran) pada tahun 1050-an dari keluarga Twelver Shī'ah.
   Di awal hidupnya, keluarganya pindah ke Rayy. Rayy adalah kota yang memiliki sejarah pemikiran Islam radikal sejak abad ke-9, dengan Hamdan Qarmaṭ sebagai salah satu gurunya.
  Di pusat keagamaan inilah Hassan mengembangkan ketertarikan pada masalah metafisik dan mengikuti kode instruksi Twelver. Pada siang hari dia belajar di rumah, dan menguasai ilmu ramal tapak tangan, bahasa, filsafat, astronomi dan matematika (terutama geometri).
   Rayy juga merupakan rumah para misionaris Ismâ'īlaries di Jibal. Pada saat itu, Isma'ilisme adalah gerakan yang berkembang di Persia dan daerah-daerah lain di timur Mesir. Isma'ilis Persia mendukung dakwah ("misi") yang diarahkan oleh khilafah Fatimiyah di Kairo dan mengakui otoritas Imam Khalifah al-Mustanṣir (wafat tahun 1094). Misi Ismā'īl bekerja pada tiga lapisan : yang terendah adalah tentara/fidā'ī, diikuti oleh rafk/"kawan", dan akhirnya Dā'ī/"misionaris". Telah dikemukakan bahwa popularitas agama Isma'il di Persia disebabkan oleh ketidakpuasan masyarakat terhadap penguasa Seljuk, yang baru saja menyingkirkan penguasa lokal.
  Di Rayy, dia berhubungan dengan Amira Darrab, seorang kawan yang mengenalkannya pada doktrin Isma'īl. Hassan awalnya tidak terkesan, ketertarikannya berangsur-angsur berkembang setelah berpartisipasi dalam banyak perdebatan sengit yang membahas manfaat Isma'il atas Mūsā. Melihat keyakinan Darrab, Hassan muda makin yakin untuk menyelidiki doktrin dan keyakinan Ismā'īl lebih dalam, yang pada akhirnya meyakinkannya untuk melihat manfaat dalam beralih ke iman Isma'i.
   Pada usia 17, Hassan pindah agama dan bersumpah setia kepada khalifah Fatimiyah di Kairo. Dia kemudian belajar di bawah 2 dā'iyyayn lainnya, dan saat dia melanjutkan perjalanannya, dia dipandang dengan mata hormat.
   Komitmen Hassan yang tegas dan setia pada dakwah tersebut membawanya kepada misionaris utama wilayah ini, 'Abdu l-Malik ibn Attash. Ibnu Attash, yang terkesan dengan Hassan muda berusia 17 tahun, menjadikannya Wakil Misionaris dan menasihatinya untuk pergi ke Kairo untuk melanjutkan studinya.
   Namun, Hassan tidak pergi ke Kairo. Beberapa sejarawan telah mendalilkan bahwa Hassan, setelah pertobatannya, menjadi tuan rumah bagi beberapa anggota khilafah Fatimiyah, dan ini bocor ke wazir anti-Fatimiyah dan anti-Shizrah, Nizam al-Mulk. Hal ini mendorong dia meninggalkan Rayy dan menuju ke Kairo pada tahun 1076.
  Hassan membutuhkan waktu sekitar 2 tahun untuk sampai ke Kairo. Sepanjang perjalanan dia berkeliling banyak daerah lain yang tidak jatuh ke kekuasaan Mesir. Isfahan adalah kota pertama yang dia kunjungi. Dia dipandu oleh salah satu Misionaris, seorang pria yang telah mengajarkan Hassan muda di Rayy. Namanya Resi Abufasl.
   Dari sini dia pergi ke Albania Kaukasia (sekarang Azerbaijan), ratusan mil ke utara, dan setelah dari sana, lalu melalui Armenia. Di sini dia membuat marah para imam, disusul diskusi yang hangat, dan Hassan diusir dari sana.
   Dia kemudian berbalik ke selatan dan melakukan perjalanan melalui Irak, tiba di Damaskus, Suriah. Dia berangkat ke Mesir dari Palestina. Menurut catatan di beberapa sisa-sisa pecahann otobiografi, dan dari biografi lain yang ditulis oleh Rashid-al-Din Hamadani pada tahun 1310, dia dikatakan tiba di Mesir pada tanggal 30 Agustus 1078.
   Tidak jelas berapa lama Hassan tinggal di Mesir. Dia melanjutkan studinya di sini, dan menjadi misionaris penuh.
   Saat dia berada di Kairo, belajar dan berkhotbah, dia menimbulkan ketidaksenangan Kepala Angkatan Darat, Badr al-Jamalī. Ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa Hassan mendukung Nizar, putra sulung Imam-Khalifah al-Mustanṣir, sebagai Imam berikutnya. Hassan dipenjarakan secara singkat oleh Badr al-Jamali. Runtuhnya sebuah menara penjara dianggap sebagai pertanda untuk mendukung Hassan dan dia segera dibebaskan dan dideportasi. Kapal yang dia tumpangi rusak. Dia diselamatkan dan dibawa ke Syria. Perjalanan melalui Aleppo dan Baghdad, dia mengakhiri perjalanannya di Isfahan pada tahun 1081.
   Kehidupan Hassan sekarang benar-benar dikhususkan untuk misi tersebut. Hassan berkeliling secara ekstensif di seluruh Persia. Di utara Persia, menyusuri pantai selatan Laut Kaspia,  pegunungan Alborz. Gunung-gunung ini adalah rumah bagi orang-orang yang secara tradisional menolak sentuhan orang-orang Arab maupun penaklukan Turki. Tempat ini juga merupakan tempat tinggal sekte Shī'a. Berita tentang kegiatan Ismâ'īl ini sampai ke telinga Nizam al-Mulk, yang kemudian mengirim tentaranya dengan perintah untuk menangkap Hassan. Hassan menghindari mereka, dan pergi lebih dalam ke pegunungan.
   Pencariannya untuk menemukan markas misinya berakhir pada tahun 1088, dia menemukan benteng Alamut di daerah Rudbar (sekarang Qazvin, Iran). Itu adalah benteng yang ada di atas lembah yang panjangnya sekitar 50 km dan lebar 5 km. Benteng ini dibangun sekitar tahun 865. Legenda mengatakan bahwa benteng itu dibangun oleh seorang raja saat melihat elangnya terbang dan bertengger di atas batu karang, dan memanggilnya benteng Aluh Amu (kh) t ("Eagles' Teaching"). 
Pengambilalihan oleh Hassan dilakukan tanpa pertumpahan darah yang banyak. Untuk mewujudkan transisi ini, Hassan menggunakan strategi yang sabar, yang akan membawa dampak yang lebih baik selama 2 tahun kedepannya. Pertama, doa mengirim Da'iyyīn dan Rafia untuk memenangkan hati orang-orang di desa-desa lembah. Selanjutnya, orang-orang di antara populasi itu pindah agama, dan akhirnya, pada tahun 1090, Hassan mengambil alih benteng tersebut dengan menginfilusinya dengan orang-orang yang baru pindah agama. Hassan memberi pemilik sebelumnya sebuah draft yang digambar atas nama seorang tuan tanah kaya dan menyuruhnya untuk mendapatkan uang yang dijanjikan dari orang ini. Ketika tuan tanah melihat draft itu dengan tanda tangan Hassan, dia segera membayar jumlah tersebut ke pemilik benteng, membuatnya tercengang. Versi lain menyatakan bahwa Hassan menawarkan 3000 dinar emas kepada pemilik benteng demi sejumlah tanah.
   Sementara legenda mengatakan bahwa setelah menguasai Alamut, Hassan kemudian mengabdikan dirinya untuk belajar dengan setia, dalam waktu hampir 35 tahun dia berada di sana, dia tidak pernah meninggalkan tempat benteng itu, kecuali 2x saat dia naik ke atap. Hassan berpendidikan tinggi dan dikenal karena kecermatan, ilmu, kemampuan menerjemahkan, doa, puasa, dan sering mengarahkan aktivitas dakwah. Propaganda doktrin Nizar berpusat di Alamut. Dia paham Al-Qur'an sampai ke hati, bisa mengutip secara ekstensif teks-teks di sana, dan selain sebagai filsafat, dia sangat mahir dalam matematika, astronomi, alkimia, kedokteran, arsitektur, dan disiplin ilmiah utama pada masanya. Hassan menyatakan bahwa bahasa Persia adalah bahasa sastra suci untuk Nizaris, sebuah keputusan yang menyebabkan semua literatur Nizari Ismā'īl dari Persia, Syria, Afghanistan, dan Asia Tengah ditranskripsikan dalam bahasa Persia selama beberapa abad.
   Dari titik ini, komunitas dan cabang-cabangnya tersebar di seluruh Iran dan Syria, dan kemudian disebut Hashshashin/Assassins, yang juga dikenal sebagai the Fedayin (Berarti 'The Martyrs', atau 'Men Who Accept Death')

 ==========================================================================

Ok, sekarang masuk ke pembahasan nasuverse
   Pertama, penjelasan soal julukan yg diturunkan. Hassan-i-Sabbah (Hasan , Hasan Sabbāha), juga dikenal sebagai "Old Man of the Mountain" ( , Yama no Okina), adalah nama samaran yang dimiliki oleh 19 pemimpin Hashshashin, sebuah sekte Islam abad pertengahan yang bermarkas di Persia. Pada suatu saat, salah satu dari sembilan belas Hassan-i-Sabbah bergabung dengan Richard I dan Saladin untuk berperang melawan Dead Apostle selama Perang Salib Ketiga. Semua sembilan belas itu dianggap wraiths sebagai kandidat Heroic Spirit. Saat dipanggil sebagai Servant, mereka selalu menjadi kelas Assassin. Nama sekte tersebut adalah akar etimologis dari kata "assassin" dan nama kelas itu sendiri bertindak sebagai katalisator untuk memanggil anggota organisasi.
   Yang ini baru bahas Gramps. Nama aslinya adalah Hassan-i-Sabbah, pendiri Hashashin, yang pertama mengambil alih gelar "Old Man of the Mountain" ( , Yama no Okina) dan nama Hassan-i-Sabbah. Meski begitu, identitas sebenarnya tidak diketahui bahkan oleh ke delapan belas individu yang mewarisi gelar-gelarnya (tapi dari julukannya sebagai Great Founder, saya yakin dia adalah Hassan Sabbah sendiri, makanya saya kasih lore Hassan Sabbah diatas). Jika dia menemukan ada Hassan yang menyimpang dari jalannya, maka dialah yg akan memenggalnya.
1st sprite
   Dia adalah Grand Assassin (グランドアサシン, Gurando Asashin), sampai dia mengorbankan Saint Graph "Grand" selama pertempuran dengan Tiamat.
   Semua orang yang bertemu dengannya menemui ajalnya. Dia yang menempa nama "Old Man of the Mountain" terpilih untuk hidup sebagai pengamat yang akan memberlakukan keputusan atas kebusukan dan penyimpangan sekte tersebut, meskipun sekte tersebut tetap teguh sesuai dengan ajaran Allah.
   Bila ada pemimpin yg korup, itu berarti pembusukan sekte tersebut, orang semacam itu tidak boleh menanggung nama Old Man of the Mountain. Dia mengambil kepala mereka untuk mengampuni dosa mereka, dan meneruskan harapan kepada Old Man of the Mountain berikutnya.
  Dia memilih untuk bertempur dengan sebuah pedang daripada senjata tersembunyi, untuk menghormati tugas sebenarnya untuk membunuh Assassin.
   Dikatakan bahwa dia tetap dalam bayang-bayang sampai kehancuran ordo Assassin. Pendekar bertopeng tengkorak itu adalah legenda hidup, jurang pembunuh, yang tidak pernah disaksikan siapapun.
   Dia diberi julukan "King Hassan"(キングハサン, Kingu Hasan) oleh Protagonis FGO. Dalam Singularity ke-6, diberitahukan bahwa dia tinggal di dalam Kuil Suci Azrael, (アズライールの聖廟, Azurai-ru no Seibyou), sebuah makam yang terletak di daerah pegunungan di suatu tempat di utara Yerusalem.
   Gramps tampil sebagai individu yang tegas dan lurus. Dia memiliki toleransi yang sangat rendah untuk ketidaksopanan, seperti saat dia akan menghancurkan kelompok protagonist pada kunjungan mereka yang tak diundang ke kuilnya.
  
2nd sprite
   Namun, dia jauh dari kata "tidak berperasaan", dia hanya pria dengan keyakinan yang tak tergoyahkan dan kode etik yang ketat. Dia bersedia mendengar permintaan Guda untuk mendapatkan bantuan dan menerimanya, namun hanya dengan syarat salah satu Hassan bersedia mati untuk itu.
   Menurutnya, bagi seorang Hassan untuk meminta pertolongan, bahkan dari kelompok mereka sendiri adalah hal paling memalukan atas nama dan kepercayaan mereka, karena merekalah yang harus bergantung pada kekuatan masing-masing untuk mempertahankan diri melalui cobaan dan membunuh target mereka. Setiap Hassan yang tumbuh lemah dan/atau bergantung pada kekuatan orang lain harus ditangani oleh pedangnya.
   Menghadapi konfrontasi antara protagonis dan ksatria Camelot, usaha Hashashin untuk meminta bantuan dari Old Man of the Mountain, yang terkenal menyembunyikan dirinya di Kuil Suci Azrael.
  Setelah mendekati kuil, Gramps mengajukan percobaan untuk menguji karakter protagonis dan Hassan yang datang. Menginformasikan pada protagonis bahwa meminta bantuannya setara dengan mengorbankan kehidupan Hassan dari generasi saat itu (CA Hassan), namun dia membatalkan untuk memberlakukan hukum itu karena keadaan Singularity. Dalam hal keterampilan dalam permainan pedang, dia dikatakan lebih dari sekadar kuat bagi para ksatria Camelot, mampu berduel dengan Gawain dalam mode under the Sun dan mampu menangkis Excalibur Galatine hanya dengan jubahnya sendiri. Dia mampu menciptakan badai pasir sesuka hati.
   Di Babylon, awalnya dia mengambil penampilan sebagai gelandangan tua berjanggut dan dengan asumsi namanya Ziusudra (pahlawan mitos banjir Sumeria), dia menunggu protagonis di kota Uruk dan tampaknya sedang menguji karakter protagonis. Selanjutnya, selama misi penjelajahan protagonis ke kota mati di Cuthah, dia turun tangan saat jiwa protagonis ditarik ke Underworld oleh Ereshkigal.
“You who cannot die -- cannot be said to have ever lived.”
—the Old Man of the Mountain, to Tiamat
  Dia mampu menghilangkan konsep abstrak seperti komunikasi dengan aliansi Chaldea maupun dengan Ereshkigal. Pada akhir Singularity, para protagonis dapat menjebak Tiamat di Underworld dengan bantuan Ereshkigal dan Ishtar, yang bertujuan untuk memanfaatkan properti Anti-Divinity wilayah Underworld untuk melemahkannya. Di tengah usaha Tiamat untuk melarikan diri ke permukaan, Gramps ikut campur dengan memotong tanduk-sayap Tiamat dan memaksakan Death Concept kepada Tiamat. Dia berpartisipasi sebagai tamu dalam konfrontasi dengan Tiamat. Dia mampu menerapkan death concept atas eksistensi abadi seperti Tiamat. Dia menunjukkan penggunaan api biru saat bergerak, serupa dengan teleportasi, seperti tiba-tiba di belakang/di atas sasaran, atau menyerang lawan-lawannya dengan banyak tebasan dalam satu ayunan dan menciptakan ledakan dari kejauhan.
3rd sprite
   Berbeda dengan penerusnya, Gramps mengakhiri targetnya bukan hanya dengan memberi luka fisik, tapi dengan memutuskan 'takdir' itu sendiri dengan kemampuan yang mirip dengan Mystic Eyes of Death Perception.

Grail ATK: 12969
Grail HP: 14612
Voice Actor: Nakata Jouji
Illustrator: Ryota-H
Attribute: Man
Growth Curve: S
Star Absorption: 98
Star Generation: 25.5%
NP Charge ATK: 1%
NP Charge DEF: 4%
Death Rate: 49.5%
Height/Weight: 220cm ??kg
Series: Fate/Grand Order
Source: Middle East Historical Facts, Old Man of the Mountain
Country of Origin: Middle East
Alignment: Lawful Evil
Gender: Male
Role: instakiller, JIJI-SAN WA DARENIMO MAKENAI, SEKAI DE ICHIBAN TSUYOI DAKARA!!!, survivor, buster damager
Traits: Humanoid, Servant, Male, Weak to Enuma Elish, Brynhildr's Beloved
Strength: B
Stats4
Endurance: A
Stats5
Agility: B
Stats4
Mana: E
Stats1
Luck: E
Stats1
NP: A
Stats5

DECK
QABBBEx
Q: 5 hit
A: 3 hit
B: 1 hit
Ex: 6 hit
  Untuk NP gain, chain terbaik dia adlaah ABQEx. NP charge atk dia 1%, asumsikan ga crit maupun overkill jadinya :
Art + Buster + Quick + Extra
= 12% + 1% + 15% + 12%
= 40% (sekalipun Art card cuma 1, tapi NP gain kenceng men. Sasuga Gramps)

  Untuk stargen, chain terbaik dia adalah ABQEx, dengan stargen 25,5%, tambah stargen up 10% dari passive skill, jadinya :
Art + Buster + Quick + Extra
= 106,5% + 50,5% + 1077,5% + 813%
= (1 star dan 6,5% untuk 2 star) + (0 star dan 50,5% untuk 1 star) + (10 star dan 77,5% untuk 11 star) + (8 star dan 13% untuk 9 star)
= 19~23 star (untuk Servant dengan Quick card hanya 1, ini udah termasuk above normal, tertolong berkat hit-count yg banyak)

  Karena Gramps juga bisa Buster Brave Chain, maka saya hitung Crit dmg juga. Stat atk dia di level 90 adalah 12848 (udah 1000 Fou), Buster up 30% dari skill 1 level 10, atk up 20% dari skill 2, Buster up 50% dari skill 3, dan crit dmg up 8% dari passive skill, base multiplier assassin 0,9x. Jadinya :
Buster + Buster + Buster
= 24.628,86 + 28.351,35 + 32.073,85
Lumayan kan, ini belum kena class advantages, kalo musuh Berserker & Rider tinggal dikali 2.

NOBLE PHANTASM
Name: Azrael - The Angel That Announces Death
Rank: C
Classification: Anti-Unit
Type: Buster
Hit-Count: 1
Range: 1
Maximum number of targets: 1 person
Effect: Deals powerful damage (NP1 600%) to one enemy.
Overcharge Effect: High chance of instant kill (100~200% tergantung OC)
“Listen. The evening bell has tolled thy name."
"The feathers foreshadow your death, and behead"
"Azrael!”
—Assassin

  Azrael: The Angel that Announces Death ( 天使, Shi Koku Tenshi) adalah NP Gramps di FGO. Meskipun pedang itu hanya pedang biasa, tapi pedang itu telah ternoda dengan iman penggunanya selama hidupnya. Pedang yang dimiliki oleh seorang pria yang berjalan di batas Valley of the Shadow of Death (幽谷, Youkoku, "Shadowed Valley"), ini merupakan kristalisasi dari kisahnya yg selalu berhasil membunuh dengan pedang ini, dan saat jadi Servant, pedang itu terkena trait instakill dari kisah itu, berpotensi melakukan instakill hanya dengan tebasan ringan. Meski kemungkinannya rendah, efek ini bisa mempengaruhi lawan tidak peduli gimana kuatnya maupun bentuk tubuhnya. 
  Untuk gameplay, mari kita kumpulkan data untuk kalkulasi NP damage. Stat atk dia di level 90 adalah 12848(udah 1000 Fou), Multiplier NP1 600%, kita asumsikan juga skill 10/10/10, Buster up 30% dari skill 10, atk up 20% di skill 2, Buster up 50% di skill 3, base multiplier Assassin 0,9x. Dari data itu, Gramps menghasilkan NP damage sebesar 51.701,38. Tinggi banget kan, ga heran dia berada di jajaran atas ST Assassin. Kalo dia revive, Buster up skill 1 jadi 50%, jadinya damage dia 57.445,98. Untuk efek instakillnya, terlihat besar kan? Eitzz, jangan ketipu. Inget kalo di FGO ada death resist. Sekalipun saat NP udah pake skill 3 level 10, musuh mendapat Death resist down 100%, kalo musuhnya servant masih agak susah buat instakill. Tapi kalo cuma kroco mah gampang matinya.

ACTIVE SKILL
1.      Battle Continuation > Abyss of Death
Rank: EX > EX
Effect: Grants self guts status (revive 5000 di level 10) for 1 time, 5 turns + Grants self Abyss of Death buff for 5 turns + Grants self On-Guts-Activate buff for 1 time, 5 turns
When Guts status is activated, Removes own Abyss of Death buff + Charge own NP gauge by 20% + Increases own Buster performance by 50% for 1 turn.
(Abyss of Death: If the Guts status is present, increases own Buster performance by 30% for 5 turns)
Cooldown: 9/8/7
Battle Continuation ( , Sentō Zokkō, dilokalisasi sebagai "Marshall") adalah Skill yang memungkinkannya untuk terus bertarung sekalipun udah mendapat luka fisik. Ini juga akan mengurangi risiko kematian akibat cedera. Skill ini mewakili kemampuan untuk bertahan dan/atau mentalitas seseorang yang tidak tahu kapan harus menyerah, yang terdiri dari kekuatan vital seseorang untuk bertahan dalam keadaan sulit. Gramps, yang dia sendiri ga tau apakah dia masih hidup atau mati, jikalau dia nerima luka fatal atau separuh tubuhnya hancur, akan tetap bergerak maju ke pertarungan seolah tetap dalam keadaan prima.
Dari segi gameplay, tentu keren karena revive 5000 HP, bayangkan bruh, 5000!!! Setelah upgrade pada Maret 2020, skill ini jadi tambah keren lagi karena makin ngebuff dia. Bayangin dia jadi punya Buster up 5 turn, terus kalo mati malah dapet efek lain.
2.      Protection of Faith
Rank: A+++
Effect: Increases own debuff resistance (100% immune di level 10) for 3 turns + recovers own HP (2500 di level 10) + increase own defense (40% di level 10) for 1 turn + increase own attack (20% di level 10) for 3 turns
Cooldown: 7/6/5
Protection of Faith (信仰 , Shinkō no Kago, dilokalisasi sebagai "Aegis of the Divine") adalah skill yang dimiliki hanya oleh mereka yang telah mengorbankan diri untuk pandangan religius. Meski merupakan bentuk divine protection, ini bukan merupakan berkah dari eksistensi yang lebih tinggi. Ini hanya kemutlakan tubuh dan jiwa seseorang, yang lahir dari iman masing-masing. Tapi jika terlalu tinggi, ini menyebabkan kelainan pada kepribadian (fanatik).
Dari segi gameplay, skill ini keren banget. Sebenernya ini sama kaya Imperial Privilage, tapi tanpa chance. CDnya juga mayan cepet, keren deh Gramps pokoknya.
3.      Death Toll
Rank: EX
Effect: Insta-Kill Resistance Down (100% down di level 10) to all Enemies for 3 turns + buster performance up (50% di level 10) for 1 turn.
Cooldown: 8/7/6
a.k.a Evening Bell ( , Banshō) menandakan pengumuman proses pemakaman dan kunjungan takdir kematian di budaya Eropa. Skill unik ini bermanifestasi sebagai akibat dari "menjadi satu dengan upacara kematian". Dia adalah pendekar pedang yg turun secara langsung memilih lawannya. Dia membawa keselamatan bagi mereka yang telah kehilangan pandangan tentang kematian mereka ( , "lose sight of their time of death”), alias living dead, dengan mengirim jiwa mereka ke tempat Tuhan (akhirat).
Semua terjadi sesuai kehendak surga. Karena itu, siapapun yg bertemu dengannya, akan menyadari akhir hayat mereka.
Mungkin skill inilah NP King Hassan, bukan Azrael. Dari segi gameplay, skill ini berguna untuk increase output NP, crit, maupun normal Buster attack, tentunya juga meningkatkan peluang instakill. Karena durasi Buster up hanya 1 turn, hati-hati makenya

“…Canst thou hear this bell? It tolls for thy destiny’s end. Accept it, and unbind thy soul, for this is thy last chance as a human to slumber in peace”

King Hassan

Dia juga punya skill yang ga dicantumkan di atas lho, yaitu,
1.      Natural Body
Rank: C (A)
Memiliki tubuh sempurna sejak lahir. Adalah mungkin untuk meningkatkan parameter STR dengan ini.
Tubuh berotot yang didapat bahkan tanpa latihan. Bahkan bentuknya ga akan  berubah meski dia memakan banyak kalori. Namun Gramps, bagaimanapun juga, telah memodel ulang tubuhnya, terpengaruh oleh iman agamanya sendiri, makanya ranknya menurun (harusnya A jadi C).
2.      Uncrowned Martial Arts
Rank: -
Kemampuan tangan yang tidak dianggap orang karena banyak alasan. Semua rank yg dimiliki pedang, tombak, busur, Riding, dan yg berhubungan Divinity miliknya akan terlihat satu rank dibawah seharusnya di mata orang lain. Kalo Gramps mengungkapkan namanya, maka skill ini akan pudar.

PASSIVE SKILL
1.      Magic Resistance
Rank: B
Effect: Increases own resistance to debuffs by 17.5%.
Bisa membatalkan mantra dengan chant di bawah tiga ayat. Bahkan jika ditargetkan oleh High Thaumaturgy dan Greater Rituals, sulit bagi dia untuk terpengaruh.
2.      Presence Concealment
Rank: A
Effct: Increases unit's critical star generation rate by 10%
Bukti dari apa yang pernah dia pelajari. Sebenernya rank A bukan tertinggi diantara para Hassasshin, tapi khusus Gramps, dia membawa kutukan yang kuat, biarpun dia menggunakan skill ini, keberadaannya akan dirasakan oleh target yg akan dia bunuh. Targetnya akan merasa takut mati jika telah ditargetkan Gramps.
3.      Independent Action
Rank: B
Effect: Increases own critical attack damage by 8%.
Memungkinkannya untuk tinggal di dunia selama dua hari tanpa Master. Namun, itu adalah nilai ideal yang dicapai bila dia hemat mana dan menghindari pertarungan/penggunaan NP.
4.      At The Boundary
Rank: A
Effect: Nullify Instant-Kill Status Upon Self (Instant-Kill Will Never Work On Him) + increases own Charm Resistance by 100% + 5% Chance to Insta-Kill An Enemy With a Normal Attack.
At the Boundary (境界 , Kyōkai nite) adalah Skill bagi mereka yang berjalan di dalam Lembah kematian, menyatu dengan kematian itu sendiri. Dia kebal terhadap efek tipuan dan juga efek charm.

BOND CE
Name: The Rift of the Valley
Illustrator: ?
Min/Max ATK: 100/100
Min/Max HP: 100/100
Stars: 4
Cost: 9
Max Level: 80
Craft Essence ID: 417
Effect: When equipped on King Hassan, Self Debuff Resistance +100%
Lore:
No longer are there any teachings to impart, nor a man to preach them.
The swordsman became an envoy of Heaven, his works surpassing mere mastery.
For years and years, he watched the evening bell toll. His life could no longer be called a life, as it ventured into the realm of natural phenomena.
In the tranquil valley, the line blurs between Life and Death. The swordsman who long embraced Death lives on, even as he dies.
He persists, as does the legend of the Old Man of the Mountain, whom he created.


Saran Servant separty
-          Merlin
-          Waver (Fill NP gauge & menunjang output dmg dia)
-          Hijikata
-          Hans
-          Helena
-          Shakespeare
-        Bunyan
-        Quetz
-          Dll (monggo kasih saran di kolom komen)

Saran CE
-          Limited/Zero Over
-          Joint Recital
-          Golden Sumo
-          New Years Arturia
-          Hydra Dagger
-      Bond CE dia
-          Dll (any CE yg bisa ningkatin Buster, crit, maupun instakill)

Keuntungan
-          NP dmg tergolong jajaran atas Assassin
-          Survivability tinggi
-          NP gain sangar
-          Bisa instakill di normal attack

Kerugian
-          Naikin skill susah (material nya)
-          Limitod
-          Ga punya star absorb 

Kesimpulan
Satu-satunya ST Buster Assassin SR dan NP damage termasuk top 5 tertinggi di class-nya. Skill dia bagus semua. Survivability tinggi. Instakill dia juga dapat diandalkan karena bisa keluar dari semua attack walau chance kecil.


Monggo kalo ada yg mau komen, revisi, atau share
Jangan lupa follow ya


https://en.wikipedia.org/wiki/Hassan-i_Sabbah
http://typemoon.wikia.com/wiki/Assassin_(Fate/Grand_Order_-_King_Hassan)
http://fategrandorder.wikia.com/wiki/%22The_Old_Man_of_the_Mountain%22
http://typemoon.wikia.com/wiki/Skill
http://typemoon.wikia.com/wiki/Azrael
http://fategrandorder.wikia.com/wiki/The_Rift_of_the_Valley

6 comments:

Unknown said...

Terima kasih infonya bro, gue lagi nargetin dapetin dia, ternyata dia salah satu grand servant.mantab

Ren said...

Bayangkan jadi saya, butuh mats tulang bukan cuma buat Gramps, tapi ada Ozymandio, Shishou juga Abby.

Anonymous said...

Bang saran command code buat gramps dong

Kuroerza said...

Yang naikin Buster,Crit,atau Instant kill bro

Anonymous said...

Buat insta death bisa pake Demonic Bodhisattva, Up Buster bisa pake limited zero over sama aerial drive atau joint recital Yang up crit damage juga

Unknown said...

Command Code bro bukan Craft Essence

Singularity Point F - Fuyuki

Singularity Point F – Fuyuki: The Contaminated City in Flames Translated from: http://www.fgostory.blogspot.com/p/main-story.html Sou...

Popular Posts